Aksi Damai KNPB,1.692 Orang Papua Ditangkap Polisi dan Brimob

Massa aksi KNPB yang diamankan di Lapangan Mako Brimob Kotaraja hingga pukul 18.00 WP - Jubi/Benny Mawel
Massa aksi KNPB yang diamankan di Lapangan Mako Brimob Kotaraja hingga pukul 18.00 WP – Jubi/Benny Mawel

Jayapura, – Senin, (02/05/2016), Kepolisian Republik Indonesia melalui Polda Papua menangkap sejumlah aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB), aktivis mahasiswa dan simpatisan rakyat Papua.

Penangkapan sejumlah aktivis tersebut terjadi di beberapa daerah, yakni Jayapura, Sentani, Merauke, Manokwari, Timika dan Sorong. Khusus Kota Jayapura, polisi melakukan penangkapan di 7 titik kumpul massa.

Sekretaris Umum KNPB Pusat, Ones Suhuniap mengatakan, penangkapan pertama terjadi pada hari ini, Senin 2 Mei 2016, pukul 09.00 WP di depan Gapura Uncen Perumnas III Waena. Penangkapan di Perumnas III sebanyak 178 orang ditangkap polisi dari Polresta Jayapura Kota. Masing-masing mahasiswa Uncen, aktivis KNPB dan simpatisan rakyat Papua

Dalam penangkapan ini, Ketua I KNPB Pusat Agus Kossay, Sekretaris I KNPB Pusat Mecky Yeimo, Juru Bicara KNPB, Bazoka logo dan Wakil Parlement Nasional West Papua (PNWP) Wilayah Ha Anim, Eliaser Anggainggom ikut ditangkap. Awalnya pada pukul 07.00 WP, Agus Kossay dan rombongan menuju putaran Perumnas III Waena. Pada pukul 08.00 WP massa tiba di depan gapura
 Universitas Cenderawasih (Uncen) aparat kepolisian menghadang massa aksi.
“Selama setengah jam kemudian pada pukul 09.00 WP Kepolisian melakukan penangkapan terhadap aktivis mahasiswa, aktivis KNPB dan simpatisan. Dalam penangkapan ini sejumlah bendera KNPB, telepon seluler (Ponsel) sebanyak 181 buah dan sejumlah spanduk disita polisi,” kata Ones Suhiniap kepada Jubi.
 Selain itu, 200-an orang ditangkap di lingkaran Abepura. Penangkapan ketiga terjadi pada pukul 10.30 WP. Sejumlah bendera KNPB, pamplet, megaphone, Ponsel dan atribut lain juga ikut disita polisi.

Ia menjelaskan, pukul 06.00 WP massa aksi berkumpul di sektor Abe, di Asrama Mimin. Persiapan dilakukan pada pukul 06.00 – 08.00 WP, kemudian sebelum massa keluar pada pukul 08.30 WP dan melakukan doa bersama di sekretariat sektor Abe. Pukul 08.40 WP massa aksi menuju titik kumpul massa di lingkaran Abepura dipimpin oleh Korlap, Dolia Ubruangge dan Wakorlap Lacar Sama. Pada pukul 08.30 WP massa sudah berkumpul di lingkaran.
“Jam 09.00 WP melakukan orasi-orasi politik di titik kumpul dipimpin korlap Dolia dan Wakorlap Lacar . Selang satu setengah jam melakukan orasi-orasi politik, tepat pukul 10.30 WP Kepolisian menangkap sejumlah aktivis KNPB dan rakyat Papua yang berkumpul di lingkaran Abepura. Sekitar 200-an orang diangkut dengan 4 mobil Dalmas Polresta menuju kantor Mako Brimob di Kotaraja,” jelasnya.
 Di hari yang sama, 203 aktivis ditangkap di Den Zipur Waena. Pukul 07.30 WP saat massa aksi berkumpul di sektor KNPB wilayah Expo. Selama 5 jam massa aksi berkumpul di halaman Expo, Waena. Pukul 10.00 WP massa aksi keluar sekretariat sektor Expo menuju Abepura untuk bergabung dengan massa aksi di Uncen Bawah. Polisi sudah memblokade jalan keluar, sehingga massa melewati jalan belakang Mega Waena tembus di Den Zipur.

Pukul 11.20 WP polisi menghadang massa aksi di Zipur Waena. Negosiasi yang dilakukan, namun gagal.  Polisi tidak mengizinkan massa menuju Abepura. Pukul 11.30 WP massa aksi yang berjumlah 203 aktivis ditangkap. Aparat Kepolisian menangkap para aktivis dan menaikkan mereka ke dalam 3 mobil Dalmas dan dibawa ke Mako Brimob Kotaraja. Sampai saat ini mereka masih ditahan Mako Brimob.

Lanjutnya, 50 aktivis KNPB dan mahasiswa ditangkap di Lampu Merah Waena. Massa aksi gelombang kedua dari Asrama Putri Puncak Jaya, Asrama Yahukimo dan Asrama Paniai berkumpul menuju Abepura untuk bergabung dengan massa aksi di Abepura. Aparat kepolisian menghadang massa aksi menggunakan satu Dalmas. Setelah massa aksi dihadang, semua ditangkap dan dinaikkan dalam Dalmas menuju Mako Brimob di Kotaraja. Kemudian sejumlah mahasiswa yang berkumpul di Uncen Bawah Abepura ikut ditangkap kepolisian dan dibawa ke Mako Brimob.

Lanjutnya, 115 orang ditangkap di Halte Yapis Dok V Jayapura Kota. Massa aksi yang dipimpin oleh
Ketua I KNPB Numbay, Jimmi Browai dan pengurus KNPB Numbay lainnya bersama sejumlah anggota dan simpatisan digiring ke Polresta menggunakan 2 mobil Dalmas.
“Jadi, penangkapan hari ini khusus di Kota Jayapura sekitar 1.449 (seribu empat ratus, empat puluh sembilan orang),” jelasnya.
 Selain itu, sebanyak 27 orang aktivis KNPB Sorong Raya ditangkap saat akan menggelar aksi unjuk rasa di halaman UKIP Malanu Kota Sorong, Senin, (2/5/2016) pukul 08.00 WP. Mereka dibubarkan secara paksa oleh aparat gabungan TNI/Polri. Ke 27 orang tersebut masih berada di Mapolres Sorong Kota.

Ketua KNPB Sentani, Alen Halitopo mengatakan, 6 aktivis KNPB ditangkap di Sentani pukul 08.00 WP. Penangkapan ini terjadi di mata jalan Pos 7, saat massa aksi sedang berkumpul di mata jalan Pos 7 Sentani.
“Tanpa melakukan negosiasi 6 aktivis KNPB ditangkap dan digiring ke Polres Kabupaten Jayapura, Doyo Baru Sentani. Selain penangkapan sejumlah atribut disita aparat kepolisian,” ujar Alen Halitopo.
 Dimerauke, sebanyak 200 aktivis KNPB ditahan Kepolisian Polres Merauke saat melakukan demo damai di Tugu Pepera Merauke.

Massa aksi yang dipimpin oleh ketua KNPB Merauke, Gento Doop dan Sekretaris I Charles Sraun diblokade oleh aparat gabungan TNI/Polri dan membubarkan massa secara paksa. Setelah polisi membubarkan masa ratusan massa. Semua aktivis dinaikkan dalam 5 mobil Dalmas dan digiring ke Polres Merauke.

Aktivis KNPB Wilayah Baliem juga melakukan aksi dukungan di halaman sekretariat KNPB Baliem Wamena. Mereka juga ditahan polisi tapi belum terdata.
“Jumlah keseluruhan penangkapan hari ini, Senin (02/05/2016) di Papua sebanyak 1.692 orang. Data penangkapan hari ini baru masuk dari Merauke, Jayapura, Sorong dan Sentani,” kata Ones.

Aksi damai KNPB ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pertemuan Interantional Parliamentarian for West Papua (IPWP) dan dukungan kepada ULMWP agar diterima sebagai anggota penuh di Melanesia Spearhead Groups (MSG).

Aksi demo damai ini menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua, Kombes Pol Patrige Renwarin tak diizinkan oleh Kepolisian.
“Kan sudah jelas. Kapolda sudah tegas, organisasi ini tidak terdaftar. Tak ada izin demo. Kalau mereka tetap demo akan dibubarkan. Apalagi demo itu bertentangan dengan kedaulatan negara. Itu jelas melanggar dan tak bisa dibenarkan,” ujarnya. (*)

Sumber :tabloidjubi.com
Share on Google Plus

About Yikwagwe

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 komentar: